Sabtu, 12 Maret 2011

MANUSIA

Memang, mentari yang terbit di pagi hari lebih elok dari tandusnya tanah bumi
Memang, benar adanya rembulan malam lebih cantik daripada tanaman kekeringan
Mentari memberi arti pada bumi,
begitupun rembulan hadirnya membawa makna

Engkau boleh terkagum-kagum pada mereka
Engkau boleh saja mengatakan mereka tiada dua
Tapi menunduklah dan tatap
dimana kakimu berpijak?

Tanah tandus menjadi penopangmu
Tanaman kering menjadi penyambung nafasmu
Boleh jadi tanpa bulan dan mentari kau akan mati,
tapi,
engkau masih bernyawa karena bumi menjagamu tetap ada

RAGU

Jariku terpaku nanar pada layar
Aku tertegun,
Akankah aku menengok
layar di baliknya
yang telah penuh dengan
berbagai emosi jiwa

Aku menunduk belajar memahami
Semua pasti ada arti meski ia sembunyi
Ku kuatkan langkah,
aku belum mencapai akhir dari jalanku.

Sejenak aku tergugu
pada tepi jurang ku bentangkan tali harapan
Pastilah penyeberangan ini tiada mudah.
Jalan kembali adalah mati.
Melompat sekali jadi
atau eksistensimu memeluk jurang ini

Akankah aku maju?
Mampukan aku mencapai sebrang jurang itu?
Aku lelah,
sayapku patah sudah,
namun aku punya harapan
Dan apinya takkan kubiarkan padam

Kamis, 19 Agustus 2010

List Kegiatan Semester Baru

Memasuki semester ketiga, kehidupan kampus terasa lebih ramah dari sebelumnya. Sekarang aku sudah berani mengambil langkah-langkah besar dalam keseharianku. Meskipun belum tahu seberapa mampu aku menjalaninya, aku ingin mencoba karena hanya lewat itu aku tahu seberapa besar kemampuanku.

Berpikir sekilas, ini terlihat berlebihan. 24 jam dalam sehari seperti mustahil untuk menjalani ini semua. Tapi tekadku man jadda wa jadda. Aku harus berjuang lebih keras bila aku ingin segera mendapati cita-citaku.

Oke, mulai dari list teratas aku punya 23 SKS dalam 10 mata kuliah yang harus aku jabani selama 1 semester ini. Harapanku nilai untuk 23 SKS ini tidak menurun dari semester lalu, setidaknya masih di kisaran 3,5. Semoga. Dalam 23 SKS ini termuat 18 SKS teori dan 5 SKS praktikum, terbagi dalam 5 hari kerja, senin hingga jumat. 18 SKS teori ini disusun dari 9 mata kuliah, jadi dalam 5 hari itu aku harus bisa menyediakan 18 jam untuk 9 mata kuliah TANPA BENTROK.

Senin : MK Perencanaan Percobaan pukul 11.00-13.00
Selasa : MK Bkiokimia pukul 09.00-11.00
Rabu : MK Manajemen Usaha Pertanian pukul 07.00-09.00
MK Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian pukul 09.00-11.00
Kamis : MK Bahasa Inggris pukul 07.00-09.00
MK Dasar-Dasar Genetika pukul 09.00-11.00
MK Klimatologi Dasar pukul 11.00-13.00
Jumat : MK Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman pukul 07.00-09.00
MK Metodologi Penelitian pukul 09.00-11.00
List kuliah teori cukup. Dari sini aku menyimpulakn untuk menyediakan istirahat ekstra di hari rabu untuk prepare di hari kamis. By the way, kita lihat dulu kemungkinan itu ada atau tidak.

Lanjut ke list praktikum,
Senin : MKP Perancangan Percobaan pukul 07.30-10.30
Selasa : MKP Dasar-Dasar Genetika pukul 13.30-16.30
Rabu : -
Kamis : MKP Biokimia (paruh semester I)pukul 13.30-16.30
MKP Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (paruh semester II)pukul 13.30-16.30
Jumat : MKP Klimatologi Dasar pukul 13.30-16.30

Dari list di atas, disetiap hari aku punya waktu :
Senin : pukul 00.00-07.00 dialokasikan untuk istirahat.
pukul 13.00-19.00 dialokasikan untuk bekerja di Disc House.
pukul 19.00-24.00 dialokasikan untuk istirahat.
Selasa : pukul 00.00-08.00 dialokasikan untuk bekerja di warnet.
pukul 18.00-24.00 dialokasikan untuk bekerja di disc house.
Rabu : pukul 00.00-06.00 dialokasikan untuk istirahat.
pukul 16.00-24.00 dialokasikan untuk bekerja di warnet.
Kamis : pukul 00.00-06.00 dialokasikan untuk istirahat.
pukul 18.00-24.00 dialokasikan untuk bekerja di disc house.
Jumat : pukul 00.00-06.00 dialokasiakn untuk istirahat.
pukul 18.00-24 dialokasikan untuk bekerja di disc house.

Hmm, lima hari gila-gilaan. Aku belum tahu apakah aku mampu melewati itu semua, tapi tidak ada salahnya dicoba. Man jadda wa jadda.

Tuhan, berikan aku kekuatan...

Itu model jadwalku untuk semester tiga ini. Masih memungkinkan adanya perubahan, tergantung dari kondisi fisikku dan situasi lingkungan nantinya.
Sepertinya memang mustahil, tapi aku membutuhkan itu sekarang, aku harus berbuat lebih, berusaha lebih keras agar citaku segera tercapai.

Waktu untuk mengerjakan tugas bisa ku-"korup"-kan dari jam kerja di warnet. Untungnya bekerja di warnet, aku hanya perlu duduk manis di depan layar komputer dengan bonus free browsing sepuasnya. jadi untuk segala macam tugas yang membutuhkan referensi, insyaallah, ini sangat membantuku mengurangi biaya browsing.

Semoga aku tidak melalkuakan kesalahan fatal dalam me3ngatur kegiatanku untuk satu semester ini. Kesalahan mungkin ada, aku yakin. Tapi semoga itu bukanlah kesalahan yang fatal.

Dari 2 hari non-kerja yaitu sabtu dan minggu aku alokasiakn sepenuhnya untuk bekerja dan istirahat dengan rincian :
Sabtu-Minggu : pukul 00.00-08.00 untuk istirahat.
pukul 08.00-16.00 untuk bekerja di warnet.
pukul 18.00-24.00 untuk bekerja di disc house.

Yah, sekiranya begitulah hari-hariku nantinya. Hanya berkisar di kost untuk sekedar istirahat, di warnet dan di disc house.

Aku tidak mau membatasi hari terdiri dari 24 jam. Aku berpikr waktu itu seperti roll film yang tidak ada putusnya. Jadi batrasan itu terserah kita dimana kita memutuskan untuk memotongnya. Semoga ini bukan sesuatu yang berlebihan. Kritik dan saran ditunggu untuk kebaikan.

^_^

Kamis, 12 Agustus 2010

Beasiswa Australia

Adelaide Scholarships International (ASI), University of Adelaide, Australia
www.scholarshipsgrantsloan.com

Ini adalah link yang menawarkan program beasiswa untuk master dan doktor ke Universitas Adelaide. Silakan kunjungi lebih dalam untuk mengetahui lebih jauh mengenai situs ini. bagi anda yang berminat mungkin ada baiknya mencoba tips yang disarankan oleh pengarang novel Negeri 5 Menara, A. Fuadi. Tips tersebuit antara lain berisi :
1. Harus ada niat dan keinginan yang besar dan sangat kuat untuk dapat beasiswa. Karena untuk dapat satu adalah perjuangan yang penuh kompetisi.
2. Tapi ketahuilah banyak beasiswa tersedia di mana-mana dalam berbagai bentuk, durasi dan penerima. Kadang beasiswa ini kurang publikasi.
3. Karena kurang publikasi, tugas kita untuk heboh mencari. Dulu saya suka keluyuran ke banyak pameran pendidikan, kantor-kantor untuk nanya-nanya.
4. Jadi step penting adalah niat kuat sehingga siap heboh mencari info ke mana-mana. Beasiswa itu banyak kok.
5. Sekarang heboh cari info itu gampang. Search di google. Gabung dengan milis Beasiswa atau Facebook beasiswa. Dulu saya ga ada internet.
6. Sampe di sini saya mau bilang, beasiswa tidak datang sendiri, tapi harus dicari dengan segenap usaha. Harus Man Jadda Wajada.
7. Beasiswa yang saya bahas adalah yang ada hubungannya dengan luar negeri. Karena saya gak pernah dapat dari dalam negeri.
8. Menurut saya dapat beasiswa itu lebih karena faktor sungguh-sungguh. Bukan karena pinter. Bannyak yang pinter ga dapat.
9. Biasanya kalau sudah sungguh-sungguh cari info, dalam 6-8 bulan kita sudah dapat calon-calon beasiswa yang bisa kita lamar.
10. Sumber beasiswa yang bonafid itu antara lain Fulbright ke US, Chevening ke UK, Manbusho ke Jepang dan ADS ke Australia. Selain itu banyak yang lain.
11. Setiap beasiswa punya syarat beda-beda. Tapi stepnya hampir sama: kirim aplikasi, seleksi tulis, dan wawancara. Kalau lolos, terbang deh:)
12. Ok, anggap sekarang sudah dapat info lengkap. Langkah pertama adalah mengisi aplikasi dan melengkapi surat-surat yang dibutuhkan.
13. Ingat 1 beasiswa itu diperebutkan banyak orang. Seperti Fulbright, 1 kursi diperebutkan sampe ribuan orang.
14. Seleksi awal via aplikasi. Karena kompetisi ketat, tulis aplikasi dengan sebaik mungkin. Ribuan aplikasi dan hanya yang istimewa yang get noticed.
15. Saya perlu sampe berminggu-minggu hanya untuk ngisi 2 halaman aplikasi. Pastikan samauanya error free dan kuat. Ini satu-satunya kesempatan kita to impress.
16. Syarat umur, IPK, nilai Toefl dll beda-beda setiap beasiswa, jadi silakan cek ke pemberi beasiswa masing-masing.
17. Kalau aplikasi beasiswa sudah dikirim, sila mulai cari sekolah & surat-suratan sama universitas. Jadi ada 2 aplikasi: beasiswa dan aplikasi ke sekolah.
18. Kalau aplikasi layak, akan dipanggil untuk tes tulis n wawancara. Kalo Chevening ada tes tulis dan bahas, kalo Fulbright langsung ke wawancara.
19. Tes tulis Chevening sistem gugur. Yang gak lulus tes 1 gak bisa ikut tes ke 2. Yang lulus akan dipanggil untuk wawancara.
20. Sebelum wawancara, berlatih jawab pertanyaan-pertanyaan, baca dan denger segala sesuatu dalam b. inggris beberapa hari sebelum wawancara akan bantu. Tidur cukup dan relax.
21. Begitu dipanggil masuk ruang wawancara, relax. Anggap pewawancara itu teman yang mau denger cerita kita. Be honest. Show your passion.
22. Jadi ada 2 kesempatan jual diri. Dalam aplikasi dan di saat wawancara. Di 2 kesempatan itu; jujur, semangat, pede, dan ceritakan semua kelebihan kita.
23. Tiap beasiswa beda, tapi umumnya mencover tuition, biaya hidup, tiket PP, biaya tes Toefl dan kursus bahasa. Suami/istri tidak selalu di-cover.
24. Ada besiswa yang baik yang sampai men-cover beli laptop, biaya riset tesis, suami/istri. Sila cek setiap dengan pemberi beasiswa untuk detil.
25. Ok, udah dapat beasiswa lalu gimana? Harus ada sekolah yang sudah nerima kita, baru bisa berangkat. Kalo belum ada, ya terpaksa nunggu dulu.
26. Udah dapat beasiswa dan dapat sekolah, tapi beasiswa tidak cukup bayar SPP gimana? Harus cari beasiswa tambahan atau uang sendiri.
27. Kalau sudah dapat beasiswa dari yang bonafid, mencari tambahan lebih mudah. bisa ke korporat, yayasan, dan bahkan ke kampus yang akan terima kita.
28. Kampus US & UK punya bwragam beasiswa tambahan. Ada yang khusus untuk perempuan, untuk orang asia, untuk orang cacat, untuk negara ketiga dll.
29. Cari satu beasiswa utama dulu, kalo gak cukup, banyak kesempatan dapat beasiswa tambahan. Cek Ford Foundation salah satu yang bisa kasih.
30. Umumnya kesempatan beasiswa itu buat yang sudah punya pengalaman kerja. PNS, perempuan, wartawan, NGO, dari Indonesia Timur peluang bisa lebih besar.
31. Beasiswa yang saya bicarakan beragam: ada yang pendek 3-9 bulan, biasanya fellowship/exchange program, ada yang untuk S1, ada S2, dan ada S3.
32. Bagusnya beasiswa besar, ada kontrak bhw penerima balik lg ke Indonesia beberapa tahun, biar gak brain drain.
33. Ada beasiswa dari korporat yang malah mewajibkan penerimanya kerja di perusahaannya, seperti di Singapore. Di US setamat kuliah boleh kerja 18 bulan.
34. Nah bagi yang belum tamat kuliah gimana? Ada kok kesempatan dapat beasiswa singkat. Saya dapat 2 beasiswa singkat sebelum lulus S1.
35. Semester 6 saya dapat exchange program ke kanada & semester 9 saya dapat fellowship ke NUS Singapore. Durasinya 6-9 bulan. Jadi jangan nunggu lulus!
36. Buat karyawan banyk shortcourse untuk profesional. Saya pernah dapat fellowship di Uni Maryland. Sekelas sama pemenang pulitzer. Jadi kapan saja bisa.
37. Jadi definis beasiswa yang saya bahas adalah segala kegiatan belajar kita di luar negeri yang dibayarin orang lain. Gratis. Tidak harus untuk dapat gelar.
38. Ada beasiswa yang hanya buat orang yang belum pernah sekolah di LN. Tapi ada juga yang MALAH percaya dan ngasih ke orang yang pernah dapat beasiswa juga.
39. Untuk info terbaru berbagai beasiswa harus rajin nyari-nyari, tapi bisa juga join di FB, ada akun beasiswa, juga di grup “beasiswa” di yahoogroups.
40. Bagi yang masih kuliah, usahakan IPKnya lumayan bagus, karena ada beasiswa S2 dan S3 yang mematok IPK minimal. sekitar 3.00 cukup aman.
41. Jadi dapat beasiswa itu kombinasi niat kuat+usaha di atas rata-rata untuk nyari+riset dan persiapan+honest+passionate+jangan lupa DOA dan IKHLAS.
42. Buat aktifis kampus, Dikti punya program exchange ke Cina, Aussi dan Belanda. Sila kontak rektorat ato Dikti.
43. Buat karyawan perusahaan besar, lihat website company, kadang-kadang ada program fellowship untuk pindah ke kantor di LN beberapa bulan.
44. Saya pernah jadi pewawancara. Kami suka yang jujur, artikulatif dan punya tekad besar. Tidak suka sama yang sombong, malas-malasan, dan lebai.
45. Supaya ga grogi waktu wawancara, Jangan terburu-buru, pikir dulu baru jawab. Sebaiknya ada eye contact dengan pewawancara. Show ur spirit!
46. Sebagai pewawancara yang kami cari adalah orang yang bertekad besar untuk menggunakan beasiswa sebaik-baiknya dan apa dia punya mampu untuk itu.
47. Sebagai pewawancara yang kami cari adalah apa orang ini bisa membawa manfaat buat hubungan kedua negara dalam arti luas.
48. Sebagai pewawancara yang kami suka orang yang telah riset dan do their homework tentang beasiswa, bidang studi dan negara yang dituju.
49. Saya suka bawa kliping tulisan atau karya lain saya ke ruang wawancara. Perlihatkan ke pewawancara. Seeing is believing.
50. Waktu wawancara terbatas, ceritakan semua strenght kita, pilih kata-kata lugas dan to the point. Tapi jangan menyombong. Rehearse di rumah.
51. Ketika pewawancara rapat, every little effort peserta dipertimbangkan. Jadi usahalah di atas rata2, Go the extra miles, jangan lupa DOA.
52. Skill Inggris diukur dengan Toefl atau Ielts. Skornya tergantung pemberi beasiswa, universitas dan studi. Toefl berkisar 550 sd 600.
53. Enaknya dapat Chevening, ADS dan beberapa yang lain, penerima dapat free kursus Inggris sebelm kuliah. Kualitasnya bagus dan jadi banyak teman.
54. Penerma beasiswa bonafid dihargai di kampus dan tempat kerja. Universitas dapat kredit kalau nerima Fulbright atau Chevening recipients.
55. Gagal 1-2 kali jangan berhenti. Anggap aja latihan. Persaingan ketat. Coba lagi. Worth it kok ngulang berkali-kali. Man sabara zafira.
56. Seperti hal lain saya percaya dapat beasiswa adalah kombinasi niat kuat+usaha di atas rata2+doa+ikhlas. Everything is possible.
Sumber : http://negeri5menara.com/index.php/the-news/104-tips-berburu-beasiswa-luar-negeri

Selamat mencoba petualangan ke menara impian.
*_*

Sabtu, 17 Juli 2010

kesakitan ini sendiri

Hpku bergetar beberapa kali. Sengaja hp ini kumode dioam, aku sedang tidak tertarik dengan segala bentuk berisik. Kutekan tombol jawab dan kudekatkan bagian speaker ke telingan.Aku sudah tahu siapa yang menelepon dari nama yang tertera di layar tetapi aku berpura-pura cuek saja. "Halo."
"Halo, gimana sakitnya?"
"Gimana gimana maksudmu?" jawabku dengan rasa sebal.
"Ya gimana, masih sakit banget?"
"Ya jelas lah! Emang kamu kira ni sakit pernah absen apa?"
"Sakit banget ya?"
"Banget,"Jawabku lirih sambil menahan rasa perih yang menggigit.
"Coba dibasuh air, siapa tahu reda."
"Udah, barusan aja aku dari belakang."
"yaudah biarin aja nanti juga sembuh."
Diam sejenak diantara kami.
"Kalau nggak sembuh gimana?"tanyaku pelan.
"Ya diperiksainlah!"
Diam lagi.
"Kamu nggak takut aku kena kanker?"kali ini tanyaku amat sanat pelan. Sepertinya aku sendiri takut untuk sekedar menanyakannya.
"Enggaklah! Jangan berfikir macam-macam dong! Nanti juga sembuh."
kata-kata itu justru membuatku kalap.
"Kamu nggak tahu seberapa sakitnya sih!" Langsung kuputuskan sambungan telepon itu. Aku benar-benar tak habis pikir denganmu. Kamu seperti tidak mau dengan rasa sakit ini. Padahal kamu selalu ingin aku sehat agar selalu ada ketika akmu butuhkan. Tapi kala aku sakit, kamu seperti nggak mau tahu. Coba rasain pedihnya, ini karena ulahmu juga.
Aku menatap nanar pada ceceran darah di lantai kamar. Aku sendiri saja di kost ini. Teman-temanku pulang ke kampung halaman masing-masing, menghabiskan waktu libur untuk mengobati kerinduan sanak saudara.
Aku terkenang pada ibuku di rumah. Betapa beliau akan merawatku dengan sepenuh kasihnya bila mengetahui aku sedang sakit. Betapa senyumnya saja akan meredakan gigitan perih.
Aku mengusap air mata yang meleleh. Entahlah, akhir-akhir ini aku sering terkenang pada ibuku. Aku merindukannya. Aku ingin berlutut memohon maaf padanya un tuk segala kesalahanku yang mungkin tak diketahuinya.
Hpku diam saja semenjak kuputuskan hubungan telepon tadi. Berarti diapun tidak merasa khawatir akan keadaanku.
Ah, mungkin memang ini ganjaran untuk apa-apa yang sudah aku lakukan. Aku masih mengingat semuanya, segala dosa itu. Aku tak ingin menambahnya dengan segala macam sumpah serapah.
Aku bangkit ke belakang. Kutahan segala sakit yang berkecamuk di badan. Dengan tertatih aku menuju kamar mandi. Niatku mengambil air wudlu, sekedar membersihkan jiwaku meski serupa usapan ujung jari kelingking. Namun niatku tak bsa terlaksana karena kakiku menolak melangkah dan badanku goyah. Aku tak ingat apa-apa lagi kecuali rasa sakit yang sekarang tak lagi tajam menggigit.

Senin, 31 Mei 2010

Langit Jogja Terang Hari Ini

Dua hari warna biru berkelana diantara sapuan awan yang melayang
mentari seolah-olah menampak wajah ceria
memberi apa yang disebut harapan dan angan-angan
meniupkan angin sepoi ketenangan tanpa usikan hujan

berpuluh jam berlalu dalam satu minggu
beriring entah berapa juta detik dalam satu harinya
yang aku tahu langit jogja terang hari ini
aku bermimpi, mengurai harap dan asa

disela galau dan resah
muncul dengan tiba-tiba pengobat gundah
sepercik jeda tercipta, menyusut kegamangan di kalbu

Langit jogja terang hari ini...
aku memeluk sepoi yang membawa tenang
kudekap dan akan kujaga hingga kelam hilang
aku hanya ingin menitipkan bahagia di hati yang terluka

Langit yang terang, kabarkan, ini bukan pengkhianatan
katakan, "dia tidak menoreh luka demi tawa sejenak!!!"
katakan lewat langit-langit yang terang ataupun temaram
aku berbagi ini atas nama bahagia
atas nama rasa yang berdiam di jiwa

Langit Jogja Terang Hari Ini

Dua hari warna biru berkelana diantara sapuan awan yang melayang
mentari seolah-olah menampak wajah ceria
memberi apa yang disebut harapan dan angan-angan
meniupkan angin sepoi ketenangan tanpa usikan hujan

berpuluh jam berlalu dalam satu minggu
beriring entah berapa juta detik dalam satu harinya
yang aku tahu langit jogja terang hari ini
aku bermimpi, mengurai harap dan asa

disela galau dan resah
muncul dengan tiba-tiba pengobat gundah
sepercik jeda tercipta, menyusut kegamangan di kalbu

Langit jogja terang hari ini...
aku memeluk sepoi yang membawa tenang
kudekap dan akan kujaga hingga kelam hilang
aku hanya ingin menitipkan bahagia di hati yang terluka

Langit yang terang, kabarkan, ini bukan pengkhianatan
katakan, "dia tidak menoreh luka demi tawa sejenak!!!"
katakan lewat langit-langit yang terang ataupun temaram
aku berbagi ini atas nama bahagia
atas nama rasa yang berdiam di jiwa

Jumat, 16 April 2010

Rencana Yang Berbeda

Sepertinya semua tidak bisa berjalan sekehendak hati kita. Ada satu kekuatan yang mengendalikan semua alur perputaran kehidupan. Aku tak menyangkal keberadaanNya, hanya saja nafsu manusiawiku kadangkalamenyesali akan apa yang telah terlewati. Kini akupun masih merenungi itu semua. Seolah memeang semuanya susdah tertuliskan dan aku, kita, tinggal menjalaninya.
Tapiakupun percaya tidak akan ada perubahan tanpa usaha. Karena DIA pernah berkata takkan merubah nasib hambanya yang berpangku tangan saja. Apa pasal kita hanya menunggu takdir datang? KArena takdir tak bisa melihat keberadaan kita bila kita tidak menunjukkan diri padanya. Sayang, bila kesempatan yang muncul di hadapan tersia-sia begitu saja. Tapi aku pun harus memaklumi bila seseorang berpendapat lain denanku, karena setiap orang mempunyai koridor pendapat yang boleh ia tentukan sendiri seberapa luasnya.
Tuhan, aku memasrahkan asegala kamaslahatan hidupku padaMU. Karena aku yakin engkau paling mengetahui apa yang terbaik melebihi rasa tahuku sendiri.
Tuhan, aku mohjon janganlah Engkau capek menuntunku, karena bila Engkau sebentar saja berhenti maka disitulah akhir diri ini.

Sabtu, 13 Maret 2010

Coming Back

Hari ini aku ngaktifin akun facebookku lagi. Sebenernya gak ada niatan pengen ngaktifin tapi gak tau kenapa tadi aku masukin password itu.
Dan semuanya kembali lagi. Aku lagi-lagi melihat kata-kata itu yang terasa tanpa tedeng aling-aling diucapkan kepada cewek lain.
It's alright aku udah bukan apa-apanya lagi tapi tetep aja aku ngerasa dia gak isa sewenang-wenang kayak gitu.
Dan sebelnya lagi aku lupa gimana carane nonaktifin akun itu. Kekna itu bakalan tetep eksis cuma mau tak ganti beberapa bagiannya aja.
It's alright, aku gak boleh lagi ngarerpin dia atopun kasih harapan ke dia. Karena sekarang aku udah punya pilihan hati yang jelas-jelas isa ngertiin aku. Meskipun dia punya beberapa kelebihan yang gak isa aku sangkal, tapi memang itulah kehidupan. Enggak ada hal-hal yang bener-bener sempurna untuk dimiliki.....
Terimakasih Tuhan, karena Engkau telah mengrimkan Mas Aris untukku.
Dan terimakasih pula karena engkau telah menjaga kami berdua.....
Mas Aris, I'll try too always loving you and standing for you...
But let me ask, don't ever let me alone.....

Kamis, 31 Desember 2009

SEPENGGAL KISAH AKHIR TAHUN

Aku membuka mata dengan setengah terkejut. Entah apa yang sesungguhnya membuatku terbangun tiba-tiba seperti itu. Menuruti naluri aku segera meraih handphone yang tergeletak di sampingku. Aku juga tak tahu apa yang kuharapkan nampang di layar hp selain jam digital yang menunjukkan pukul 04.44.
Pelan-pelan aku mencoba mengumpulkan ingatan. Aku merasa ada momen pahit yang kutinggalkan sebelum aku terlelap. Ah,itu rupanya! Memang tak jauh dari hp, momen itu tentang sms dari mas Endra yang kurasa begitu menyakitkan.
Namun aku merasa masih ada yang tertinggal. Kutilik lagi layar hp, kubuka inbox. Tidak ada nama itu. Berarti dia memang nggak sms aku semalem. Aku merasa ada rasa pahit yang semakin menohok. Ah,dua orang laki-laki itu tak henti-hentinya berulah mempermainkan warna hatiku.
Mas Endra,statusnya memang mantan pacarku. Tapi entah kenapa bayangnya belum juga hilang meskipun kami telah terpisah 100-an km selama lebih dari 4 bulan. Hubungan kami juga sangat muda, cuma 2 bulan. Tapi entah kenapa 2 bulan itu begitu melekat di memoriku.
Semalam ia mengirim beberapa sms yang isinya bener-bener gak mutu menurutku. Ia bercerita tentang cewek barunya yang dengan panjang lebar ia paparkan betapa istimewanya cewek itu. Tentu saja aku merasa muak, aku akui itu. Muakku bukan karena ia memuji-muji cewek laen. Swear, Bukan! Aku muak dengan ceritanya ta tentang cewek lain yang kesemuanya berakhir dengan omong-kosong.
Hanya karena menghargai dirinyalah aku menanggapi sms itu. Tapi aku bukan waduk penampung air hujan yang tidak bisa meluap. Lama-lama aku ngerasa jenuh juga. Akhirnya aku membalas sms itu dengan nada yang cukup pedas. Tak kusangka balasan mas Endra membuatku melotot.
"Krn g pgn khlgn km mkne q g konsisten dgn kt2q.
'Bila rasaq in rasamu' km pst isa ngrti prsaanq.
tp km skrg malesi.Smsmu g enak bgt. Qbenci km...benci banget.....
Bubye cintaq yg dl....."
Deg.
Sesaat aku seperti trans usai membaca sms itu. Ah, jadi iapun merasa kalo aku jadi jutek padanya. Aku memang nggak mau ngerti perasaannya. Aku sengaja. Semata-mata karena aku pengen menutup cerita kami dan memberikan cintaku seutuhnya pada mas Aris,cowokku sekarang.
Tentu saja aku sakit membaca sms itu. Aku paling benci dengan ucapan selamat tinggal dalam bahasa apapun! Aku nggak pengen kehilangan mas Endra walaupun hubungan kami sudah berakhir. Serakahkah aku? Ya. Kuakui aku memang serakah.
Rupanya sms itulah yang membekaskan rasa pahit hingga aku terbangun pagi ini. Tapi, aku merasa masih ada hal lain yang menyakitkan pula. Sama sekali bukan dari mas Endra.
Aku kembali memutar rekaman ingatanku, berharap menemukan sebuah jawaban.
Oh,aku tahu! Ada sesuatu yang kutunggu sebenarnya. Tapi sesuatu itu tak kutemui kala aku membuka mata. Aku menunggu sms dari mas Aris. Sejak aku pulang kerja jam 10 malam tadi dia nggak mengirimkan satu sms pun. Apalagi telepon.
Aku bukan sok manja menunggu dia mengirimiku sms. Aku hanya ingin tahu bagaimana reaksinya jauh dariku. Tapi nyatanya....
Ini kepahitan yang kurasa bener-bener menusuk hati. Di hari-hari menjelang pergantian tahun aku melewati waktu sendirian. Mas Aris, cowokku, justru pergi. Katanya sih nganter sodaranya nikahan di Surabaya disambung nganterin bulan madu ke Bali. Tapi mana bisa aku percaya begitu saja! Bukan karena aku nggak mau percaya dengan pacar sendiri tapi masalahnya alasan itu kerasa banget dibuat-buat. Yang bener aja, masak nganterin bulan madu sampe seminggu?! Mau ngapain coba??? Ngepas tahun baru lagi! Aku ingat benar dia dulu pernah cerita tentang rencana bareng teman-temannya untuk menghabiskan malam pergantian tahun di Bali. Nah, klop kan?!
Jujur aja aku keki banet dia pergi. Apalagi dia pamit padaku hanya lewat sms. Itupun setelah aku tanya dulu udah berangkat apa belum! Memang dia kasih penjelasan kenapa dia nggak bisa pamit begitu ia berangkat. Yang alasan terburu-buru baru pulang kerjalah, yang celana panjangnya ketinggalanlah, yang harus bolak-baliklah!
Siapa yang nggak sebel coba?! Apalagi ditambah nggak ada kabar sampai sekarang, semalaman setelah ia berangkat! Berapa detik sih buat ngetik sms nanya udah makan apa belum, atau basa-basi apa kek!
Flash back ingatan yang menyebalkan itu kulakukan cukup lama, dengan badan telentang dan mata setengah mengantuk. Setelah kurasa semua ingatanku lengkap aku kembali meraih hp. Kubuka dan kubaca sms-sms semalem. Memang benar nggak ada sms dari Mas Aris. Dan emang benar mas Endra bilang selamat tinggal ke aku.
Rasa pahit yang nggak jelas tadi mulai berubah menjadi kesedihan. Kenapa ketika aku bisa membuat jarak dengan mas Endra justru mas Aris sedang jauh dariku. Apa aku memang enggak seharusnya menyakiti hati mas Endra dengan tetap menjaga sikap dan perasaanku seperti dulu, sekaligus menjalani kisah baru dengan mas Aris?
Enggak! Itu nggak fair....
Aku sudah memutuskan untuk menjalani kisah dengan mas Aris, so aku harus mengambil konsekwensinya. Aku nggak boleh ngebiarin perasaanku bergulat dengan bayangan mas Endra. Aku harus konsisten....
Yah, pikiran itu mulai ngefek di kepalaku. Separuh kepalaku bagian kiri mulai terasa nyeri dan berdenyut-denyut. Sebenarnya aku merasa amat terganggu dengan rasa sakit ini, selalu saja terjadi ketika aku merasa tertekan. Tapi yaudahlah, nanti juga sembuh sendiri.
Aku bangkit mengambil handuk. Lebih baik aku mandi saja lalu bersiap-siap ke kampus. Perkara dua orang itu agaknya kutinggal saja dulu. Hari ini h-2 pergantian tahun sekaligus kuliah terakhir sebelum ujian semester. Aku pengen menjalani hari ini dengan baik.
* * *
Malam pergantian tahun, 22.20...
Aku sedang dalam perjalanan pulang kerja. Kukayuh sepeda pelan-pelan. Ugh, capek banget....
Malam ini jalanan ramai banget, tapi aku tidak tertarik dengan keramaian itu. Di pikiranku cuma ada bayangan kasur dingin di kamar kost yang menunggu untuk kutiduri. Saat ini aku sudah terlalu capek untuk memikirkan mas Aris dan mas Endra. Pekerjaanku tadi amat menyita perhatianku dan sekarang tinggal keletihan yang kurasa. Aku ngerasa rilex bisa berhenti mengingat dua orang itu. Rasanya ringan.
Aku menyeberang jalan ke arah gang apokat tanpa menoleh lebih dulu. Biasanya jalanan ini sepi kalau sudah lewat jam 10 malam. Jalan selebar 5 meter biasanya aku lewati sendiri, serasa raja jalanan walaupun hanya naik sepeda.
Rupanya rasa capek dan kantuk sudah benar-benar bersarang di tubuh dan otakku. Aku lupa ini malam tahun baru dengan keramaian 3 kali lipat dari hari-hari biasa. Tanpa kusadari aku sudah nyelonong di tengah jalan dan kudengar klakson melengking dari belakangku. Suaranya menyakitkan. Aku sempat tertegun sejenak sebelum lampu yang menyilaukan itu melemparku ke udara dan menumpahkan teriakan dari mulutku.
Aku jatuh dengan kepala lebih dulu menapak aspal yang dingin. Kudengar beberapa suara lalu semuanya sunyi menenangkan.

Sementara itu pada waktu yang sama di dua tempat berbeda....

Sebuah mobil berhenti di parkiran kawasan pantai Kuta, Bali. Suasana menyambut tahun baru benar-benar terasa di tempat itu. Dari dalam mobil keluar 5 orang cowok sambil tertawa-tawa.
"Akhirnya kesampaian juga taon baruan di Bali. Huhuyyy...! Asyik bener...!!" kata salah seorang diantara kelima cowok itu. Rambutnya ikal cepak, cukup manis dengan gigi putih rapi berderet dan tubuh tinggi atletis. Namanya Tyan.
"Yoi...,nggak kebawa mimpi lagi deh.... Taon baruan di Bali, Cuy!! Ckckck...." sahut cowok lain di sebelah cowok ikal yang tubuhnya paling pendek, Doni.
Dua orang cowok itu tertawa lepas ditindih tawa kedua temannya yang lain.
"Kesempatan nyari cewek nih! Sukur-sukur bisa dapet bule!" kata si rambut lurus yang berjalan paling depan. Namanya Azis. Sembari menoleh ke belakang ia melanjutkan, "Aku ma Reno kan masih jomblo jadi masih legal nyari cewek. Ya nggak, Ren?"
Cowok yang dipanggil Reno hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum. Dia terlihat paling nyantai dengan celana pendek dan kaos oblongnya.
"Weih, kita juga masih legal kali! Selama nggak ketahuan berarti kita masih jomblo. Bener ngak Cuy?!" sahut Doni berapi-api.
"Ho'oh lah yow! Kita 11-12 deh. Nggak usah ngomongin status di sini. Deal?!" tukas Tyan yang sama-sama sudah punya cewek menengahi.
"Oke,oke. Tapi kekna kawan kita yang satu ini diem aja dari tadi. Ada apa, Ris? Gak seneng kau taon baruan bareng kami-kami ini? Atau kangen kau sama cewekmu di Jogja?" Reno angkat bicara setelah ketawa-ketiwi saja dari tadi, sembari merangkul kawan mereka yang kelima.Cowok yang dipanggil Ris itu,Aris lengkapnya, nampaknya memang diam terus. Seolah hanya menjadi pendengar setia saja.
"Enggaklah, aku seneng kok. Kapan lagi kita bisa taon baruan bareng di Bali kayak gini?!" Aris menjawab sambil merangkulkan kedua lengannya ke bahu kawan di sebelah kanan-kirinya.
"Yaudah, kita langsung masuk yuk!"
Dan kelima cowok itu memasuki sebuah cafe sambil tertawa-tawa tanpa mengetahui satu kejadian di depan geang apokat, Jogja.
Di tempat lain,terpisah 100 km dari Jogja tepatnya di kota kecil Ungaran, seorang cowok tertegun memandangi pecahan mug di depannya. Ia hendak membuat kopi untuk menemaninya menonton perayaan tahun baru di televisi. Tapi tampaknya ia harus mengambil mug baru karena mug itu terlepas dari genggamannya. Ada gurat kecewa di wajah cowok itu. Mug yang pecah itu adalah mug kesayangannya yang dulu dibuat kembar, satu untuk ceweknya. Dia lalu menunda membuat kopi. Dibersihkannya pecahan mug itu dengan sapu. Sepotong pecahan ternyata masih tertinggal di bawah meja, bergambar wajah manis Riesya, mantannya yang sedang kuliah di Jogja.

Jogja, 1 Januari 2010